1. Memilih bentuk tulisan
Penulis memilih bentuk tulisan yang akan ditulis, akan
menulis puisi atau cerita, jika ingin menulis puisi maka memilih uslub/diksi lebih
selektif, karena ada keterkaitan antara kata, makna, bunyi (musikalitas) dan
lainnya. Sedangkan kalau cerita lebih sederhana dan tidak memerlukan keserasian
dalam kata.
2. Memilih kata
yang tepat
Dalam pemilihan kata, penulis dituntut untuk memiliki
kemampuan kreatifitas, intuisi dan imajinasi serta pengalaman dan pengetahuan.
Misalkan ingin mengatakan “aku mencintaimu” dirubah dengan “aku ingin mencium
bunga yang ada di telapak kakimu”. Dari yang sederhana berubah menjadi bahasa
yang penuh imajinatif dan tidak biasa. Ini diperlukan keselektifan dalam memlih
kata disesuaikan dengan keinginan penulis. Atau kata cinta disandingkan
dengan ombak, padamu orang keduan disandingkan dengan pantai,
pasir, karang, dan lainnya.
3. Perenungan
Setelah mendapatkan beberapa kata yang akan disandingkan
dengan kata yang asli, atau pengganti kata atau kalimat yang lebih cocok dengan
imajinasi, rima, dan makna yang dimaksud,. Maka direnungkan kembali, apakah ia
memiliki sugesti yang kuat yang mampu memberikan pengaruh pada pembaca, dan
menjadi bahasa yang tidak biasa, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Dalam
memilih kata-kata yang akan ditulis hendaknya disesuaikan dengan Nada dan
perasaan.
4. Merasakan
Pada setiap kata, frasa, bahkan larik diusahana penyair
benar-benar hadir dan merasakan setiap ungkapan yang akan ditorehkan, tidak
hanya sekedar lipstick dan pemanis saja. Ia mampu dirasakan sendiri, dan bahkan
mampu membangkitkan rasa pembaca, kata-kata yang dipilih bernas, telak,
sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca. Merasakan berbeda
dengan merenungan, merasakan berarti bagaimana setiap kata mampu menembus hati
dan membangkitkan emosi pembaca, dan sangat dekat dengan pembaca, baik dari
pemilihan tema, gaya bahasa, bunyi, dan lainnya. Hal itu bisa dirasakan apabila
penulis sendiri merasakan, baik lewat pengalaman, pergolakan pemikiran, atau
hasil internalisasi idiom orang lain dan sesuai dengan tema penulis. Dan
merasakan ini terkait sekali dengan imajinasim Imaji dapat mengakibatkan
pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami
penyair.
5. Menyusun
Setelah memilih kata atau kalimat dengan sebaik mungkin yang
sudah terkait dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Maka kemudian
penulis mencoba untuk menyusun setiap kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi
lirik, dan dari lirik satu dengan lirik yang lain ada kepaduan dengan tema,
walau mengandung imajinasi yang berbeda, tapi tidak jauh dari tema dan amanah
dalam puisi tersebut. Perhatikan kembali puisi-puisi di atas, bagaimana seorang
penyair memilih kata yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar