Senin, 10 Juni 2013

Perkembangan TV Digital didunia


Perkembangan sistem penyiaran TV digital di sebagian Besar negara dunia dalam Beberapa Tahun Terakhir ini berlangsung sangat cepat. Beberapa negara bahkan telah melakukan atau sedang dalam persiapan untuk mematikan secara total ( Switch off ) TV analognya.Belanda telah melakukan switch off pada 11 Desember 2006. inggris akan melakukan switch off TV Analog secara bertahap. Kongres Amerika serikat telah memberikan mandat untuk menghentikan siaran TV analognya Secara Total 2009, Begitu pula dengan jepang tahun 2011. Negara-negara eropa lainnya dan juga asia akan mengikuti migrasi total itu.

Banyak perhatian dan biaya dicurahkan negara-negara itu untuk mempercepat proses perkembangan TV Digital, Walaupun masing-masing negara memiliki alasan berbeda tentang tujuan migrasi. Namun paling tidak ada beberapa alasan dan kesamaan yang mendasari langkah mereka itu. Antara Lainnya: efisiensi daya pemancar dan efisiensi dalam pnggunaan pita frekuensi (Bandwith), Peningkatan Kualitas gambar dan suara, sinyal TV digital dapat ditangkap dalam keadaan TV bergerak (mobile), peluang terbuka untukkonvergensi dengan aplikasi lainnya ( telepon seluler dan komputer ), layanan multimedia, TV interaktif, TV on Demand.

Pada Postingan kali ini saya akan membahas mengenai perkembangan TV digital di beberapa negara, yang dikelompokan berdasarkan katagori negara maju, kelompok negara berkembang, dan kelompok negara yang mengembangkan sendiri teknologi TV Digitalnya.

Perkembangan TV Digital di negara-negara Maju

Sebagian besar negara maju didunia telah melakukan migrasi siaran TV dari analog ke digital. Bahkan ada beberapa yang sudah selesai melakukan cut off analog atau paling tidak sudah menentukan secara resmi kapan waaktu penghentian siaran analog.

• Perkembangan TV Digital di inggris
inggris memperkenalkan siaran digitl terestrial dengan standar DVB-T sejak tahun 1996, ketika pemerintah secara resmi megumumkan pemberian lisensi multiplex. pada November 1998 sebuah stasiun TV mengudara dengan sistem tersebut diyakini mrupakan siaran digital komersial pertama di dunia. Saat ini teknologi HDTV (High Definition Television) sedang di uji coba oleh beberapa stasiun penyiaran oleh BBC ITV, Chanel 4 dan chanel Five yang sudah mulai dapat dinikmati di beberapa kota. uji coba DVB-H (Digital Video Broadcasting-Handheld) juga sudah dilakukan khususnya di kota oxford yang dilakukan oleh operator seluler O2 dan broadcaster Arqiva.

Di akhir september 2006 populasi pemirsa DVB-T telah mencapai 73%, dan tahun 2007 sudah beberapa dalam tahapan persiapan switch off TV analog secara bertaap dari satu wilayah ke wilayah laiinya. namun pemerintah mensyaratkan paling tidak dua kriteria untuk dapat dilakukan switch off. kriteria pertama; setiap orang orang yang sudah memperoleh layanan publik berupa siaran TV analog, harus dapat menerima siaran format digital. kriteria kedua; afforadabillity; migrasi ke digital harus memberikan pilihan ang berguna kepada masyarakat luas.

Office of Communications (Ofcom) - lembaga independen yang mengelola regulasi dan kompetensi untuk industri Komunikasi di inggris - telah menetapkan dimulainnya Digital Divided Review (DDR), Berupa pengujian terhadap sisa spektrum yang ditimbulkan akibat migraasi ke digital. migrasi penyiaran digital akan menggunakan spektrum 6 kali lebih hemat dibandingkan penggunakan spektrum analog. hal ini membuat pemerintah dan para pelaku industri penyiaran publik terus melakukan sosialisasi TV Digital kepada masyarakat. agar proses migrasi berlangsung dengan sukses.

• Switch over Digital
sejak TV Digital diperkenalkan pada tahun 1998, pertumbuhan jumlah konsumen sangat tinggi. hal itu antara lain karena tidak diperlukan lagi antena parabola, sebagaimana mutlak diperlukan pada DTH, dan kabel coaxial pada TV kabel. proyeksi Ofcom mengindikasikann bahwa jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat penerima TV Digital akan naik 7-8 juta sampai akhir 2012.

Ofcom juga merekomendasikan rencana switch over secara regional seperti di jerman. diyakini bahwa dengan mengumumkan tanggal switch over akan mempercepat pertumbuhan TV Digital. Switch over juga memungkinkan peningkatan level power transmitter pada siaran digital tanpa meningkatkan resiko interfrensi terhadap sinyal analog.

• Perkembangan TV Digital di Jerman
Jerman mengawali siaran TV Digital dengan standar DVB-T pada 2002. Migraasi ke digital dilakukan secara bertahap

• Pada tanggal Agustus 1997
uji coba pengoprasian Digital TV terestrial (DTT) dimulai dengan SFN network dalam suatu pilot project oleh Deutshe Telekom, MABB dan SFB; uji cob lainnya dilakukan di bagian utara jerman dan bavaria.

• Pada tanggal 17 Desember 1997
Dibentuk 'Digitalisasi Broadcasting' initiative oleh kabinet untuk mengelaborasi strategi-strategi yang dapat mendukung terbentuk siaran digital.

• Pada tanggal july 2001
MABB mengumumkan peraturan tentang DTT

• Pada tanggal 17 Desember 2001
MABB's Board (media council) memutuskan untuk mendukung secara finansial proses switch over ke DTT.

• Pada tanggal 13 February 2002
MABB,ARD,ORB,SFB,ZDF, ProbSiebenSAT.1 dan RTL Mengadakan perjanjian mengenai detail switch over ke DTT diarea Berlin-Brandenburg.

• Pada April 2007
Regulator media untuk daerah baden-wuerttemberg,LFK,bersama dengan regulator media daerah lainnya menyiapkan prosedur yang di perlukan untuk melakukan seleksi terhadap penyedia layanan DVB-H. Semua kandidat daapat mengajukan permintaan izin penyelenggaraan DVB-H nasional, yang memungkinkan penyelenggaraan sampai 16 program siaran TV dan radio. applikasi harus dikirimkankepada LFK pada 13 April 2007.

Dari daerah satu ke daerah lainnya dengan periode waktu transisi yang cukup pendek. Bahkan di berlin siaran analog sudah dimatikan pada Agusstus 2003 dan sudah terdapat 28 program siaran digital dengan 7 kelompok Multiplex. sedangkan uji coba DVB-H telah dimulai sejak 2005 di beberapa kota besar seperti Berlin, Hamburg, Hannover, Munich, dan beberapa kota besar di jerman bagian utara. sistem DVB-H sedang dipersiapkan untuk diluncurkan secara komersial 2007.

• Proses migrasi
Perkembangan migrasi TV nalog ke digital di jerman dimulai 1997 , ketika dilakukan uji coba oleh Deutsche Telkom, MABB dan SFB. Uji coba lainnya dilakukan di bagian utara jermn dan Bavaria. sejak saat itu jerman memberikan perhatian sangat besar bagi migrasi TV Analog ke Digital. Bahkan sampai akhir 2006 Hampir seluruh pemirsa dikota-kota besar sudah dapat menikmati layanan TV digital berbasis teknologi DVB-T.

• Switch over TV Digital
Proses switch over secara regional pada periode simulcast diyakini dapat memberikan keseimbangan antara kebutuhan dan biaya siaran dari sebagai besar operator TV dan kesediaan spektrum pita frekuensi UHF. Sebab kanal UHF dijerman telah digunakan secara insentif dan hampir semua kanal telah terisi penuh. hal ini menyebabkan hampir tidak mungkin lagi digunakan Simulcast dengan jumlah multiplex yang banyak. switch off analog yang sudah, sedang atau akan dilakukan di masing-masing daerah secara regional diperkirakan akan selesai secara nasional tahun 2010.


Kelebihan & Kekurangan Tv Digital & Tv Analog

Tv Digital:

Kelebihan TV Digital memiliki kualitas visual dan audio yang lebih bagus dari pada TV analog. Selain itu yang terpenting adalah dari aspek regulasi, akan terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.

International Telecommunication Union (ITU) atau otoritas telekomunikasi internasional memberi kebijakan konversi ke penyiaran digital kepada seluruh negara di dunia, agar paling lambat 17 Juni 2015. Berdasarkan kebijakan ini TV analog atau TV biasa yang kita tonton sehari-hari bakal tidak bisa digunakan sehingga mau tidak mau masyarakat harus berganti ke TV yang bisa menangkap siaran digital.

Tv Analog :

Pertama kali ada televisi, model dari televisi masih menggunakan konsep TV analog, kualitas gambar yang didapat masih sangat jelek, masih banyak sekali gangguan, terutama di noise gambar. TV Analog masih menggunakan CRT yang tidak hemat tempat dan tidak juga hemat listrik. Karena banyak kelemahan tersebut, maka dibuatkan TV generasi berikutnya yang tujuannya untuk meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut.

Sekarang siaran TV yang mulai digunakan adalah Digital TV (DTV). DTV adalah transmisi sinyal yang menggunakan kode 01. Pada penyiaran on air, DTV dipancarkan menggunakan Ultra High Frequency (UHF) dengan spektrum radio mulai dari 6 MHz. Kualitas gambar sangat jernih meski dalam TV berukuran kecil. Resolusi DTV mencapai 704 pixel sehingga gambar tetap jernih meski tampil pada layar besar. Untuk video, karena dukungan resolusi yang tinggi, maka tampilan gambar per frame tidak akan menghasilkan kedipan. Beda dengan TV analog yang bila dipakai untuk video dan dipaksakan pada layar besar, gambar akan menjadi buram dan terputus-putus. DTV juga mendukung siaran HDTV.
Sumber : http://2009033-kartikarahmawati.blogspot.com/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-tv-analog-dan.html

Apa bedanya TV Digital dan Analog

TV Digital

TV digital mulai mendapatkan penerimaan luas di seluruh dunia, sedangkan TV analog perlahan menghilang. Perbedaan utama antara kedua jenis TV tersebut adalah sinyal yang bisa diproses. TV Analog terbatas untuk sinyal analog, sedangkan TV digital dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog.

Karena TV analog hanya dapat memproses sinyal analog, maka cukup rentan terhadap gangguan. Masalah seperti kebisingan, interferensi, dan tampilan kabur sangat umum terjadi pada TV analog. Meskipun TV digital masih dapat dipengaruhi oleh masalah ini (jika sinyal analog yang dipakai), dengan beralih ke sinyal digital hampir menghilangkan masalah tersebut.
Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV digital menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV analog besar dan tebal dibandingkan dengan TV digital. TV analog juga mengkonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV digital.

Resolusi Perangkat TV digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang
dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
TV Analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat ukuran layar lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa keuntungan nyata dalam kualitas gambar. TV digital telah berkembang sejak mereka dibuat dan layar ukuran lebih dari 50 inci sekarang biasa.

Masih ada beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dengan TV analog yang sebagian besar karena penggunaan dari CRT. Layar analog memiliki waktu respon sangat cepat sehingga unggul dalam menampilkan video gerak cepat. TV analog juga memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan TV digital. Mungkin masih ada keuntungan untuk TV analog, tetapi perkembangan teknologi telah mulai memperbaiki kekurangan dari TV digital.

Ringkasan:
1. TV analog dapat menerima sinyal analog sedangkan TV digital dapat menerima sinyal digital dan analog
2. TV analog rentan terhadap kebisingan dan distorsi sedangkan TV digital tidak
3. TV Analog biasanya dibuat dengan menampilkan CRT sedangkan TV digital menggunakan panel layar datar
4. TV digital dapat di HD TV analog sementara hanya bisa di SD
5. TV Analog dibatasi untuk di bawah 30 inci sedangkan TV Digital di atas 50 inci yang sudah umum
6. TV analog memiliki keunggulan dibandingkan TV digital yang sebagian besar terkait dengan CRT

Sumber : http://apaperbedaan.blogspot.com/2012/07/apa-bedanya-tv-digital-dan-analog.html
http://informasitvdigital.blogspot.com/2013/01/perkembangan-tv-digital-di-inggris.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar